BAB I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Konvergensi pada umumnya berarti
persimpangan media lama dan baru. Henry Jenkins menyatakan bahwa konvergensi
adalah Aliran konten di platform beberapa media, kerja sama antara industri
beberapa media, dan perilaku migrasi khalayak media. Konvergensi media tidak
hanya pergeseran teknologi atau proses teknologi, namun juga termasuk
pergeseran dalam paradigma industri, budaya, dan sosial yang mendorong konsumen
untuk mencari informasi baru. Konvergensi media terjadi dengan melihat
bagaimana individu berinteraksi dengan orang lain pada tingkat sosial dan
menggunakan berbagai platform media untuk menciptakan pengalaman baru,
bentuk-bentuk baru media dan konten yang menghubungkan kita secara sosial, dan
tidak hanya kepada konsumen lain, tetapi untuk para produsen perusahaan media.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1
Apa Itu Media Konvergensi
1.2.2
Apa Saja Pendorong
konvergensi media
1.2.3
Pendukung konvergensi media
1.2.4
Bentuk media baru akibat
konvergensi media
1.2.5
Interaktifitas dan media
baru
1.2.6
Kosep Konveregensi
1.2.7
Konsep Jejaring Sosial
1.2.8
Dampak Dalam Kelompok Maupun Masyarakat
1.3 Tujuan
1.3.1
Untuk Mengetahui Apa Itu Media
Konvergensi
1.3.2
Untuk Mengetahui Apa Saja Pendorong
konvergensi media
1.3.3
Untuk Mengetahui Pendukung
konvergensi media
1.3.4
Untuk Mengetahui Bentuk
media baru akibat konvergensi media
1.3.5
Untuk Mengetahui Interaktifitas
dan media baru
1.3.6
Untuk Mengetahui Kosep
Konveregensi
1.3.7
Untuk Mengetahui Konsep
Jejaring Sosial
1.3.8
Untuk Mengetahui Dampak Dalam
Kelompok Maupun Masyarakat
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Media Konvergensi
Konvergensi
media adalah penggabungan atau pengintegrasian media-media yang ada untuk
digunakan dan diarahkan kedalam satu titik tujuan. Konvergensi media biasanya
merujuk pada perkembangan teknologi komunikasi digital yang dimungkinkan dengan
adanya konvergensi jaringan.
Konvergensi
jaringan adalah koeksistensi efisien telepon, video dan komunikasi data dalam
satu jaringan. Penggunaan beberapa mode komunikasi dalam jaringan tunggal
menawarkan kenyamanan dan fleksibilitas bukan tidak mungkin dengan prasarana
yang terpisah.
2.2
Pendorong konvergensi media
2.2.1 Perubahan
perilaku konsumen:
·
Pada tahun 2009 sebuah penerbitan surat kabar media di
Amerika SerikatThe Boston Globe
menunggu nasib untuk ditutup atau diteruskan oleh investor baru. Performa koran
yang sudah berusia 137 tahun itu terus merosot karena perubahan perilaku konsumen membaca berita. Oplah menurun 14 persen
dalam enam bulan ditahun 2009.
·
Tahun 2009 di Amerika Serikat merosotnya sirkulasi
dan pendapatan dari iklan juga memaksa surat kabar Tribune Co.
memutuskan hubungan kerja 61 orang dari 205 tim berita The
Baltimore Sun. Sepekan sebelumnya, Chicago Tribune juga merumahkan 53
karyawan ruang redaksi.
·
Harga bahan baku koran semakin mahal.
2.3
Pendukung konvergensi media
·
Media massa konvensional (Televisi, radio,
surat kabar dll)
·
Internet
·
Perangkat lunak
atau software
2.4
Bentuk media baru akibat konvergensi media
·
Munculnya fenomena konvergensi media ini, memaksa
media konvensional melebarkan sayap dan masuk kedalam jaringan internet untuk dapat mempertahankan atau
memperluas bisnisnya. Jurnalisme
konvergensi melibatkan kerjasama antara jurnalis media cetak, media
siar, dan media Web (daring) untuk
menghasilkan berita terbaik yang dimungkinkan, dengan menggunakan berbagai
sistem penyampaian. Hal ini menyebabkan berkembangnya media
konvensional menjadi digital.
·
Di dunia, contoh bentuk diversifikasi
media dari bentuk konvensionalnya menjadi bentuk digitalnya terdapat
pada contoh berikut:
·
Aplikasi teknologi
komunikasi terbukti mampu menjembatani jalur transportasi pengiriman
informasi media kepada khalayaknya. Akibatnya muncul jurnalisme online yang membuat wartawan
untuk terus-menerus memperbaharui informasi yang mereka tampilkan seiring
dengan temuan-temuan baru di lapangan. Dalam konteks ini, konsekuensi lanjutnya
adalah berkurangnya fungsi editor dari sebuah lembaga pers
karena wartawan relatif mempunyai kebebasan untuk
segera memasukan informasi baru tanpa terkendala lagi oleh mekanisme kerja
lembaga pers konvensional yang relatif panjang.
2.5
Interaktifitas dan media baru
·
Interaktifivitas pada media baru
Interaktivitas
telah menjadi istilah untuk sejumlah pilihan media baru yang berkembang dari
penyebaran cepat jalur akses internet, digitalisasi media, dan konvergensi media.
Definisi interaktifitas menggantikan komunikasi satu arah pada media massa
konvensional dengan kemungkinan komunikasi dua arah dari web. Setiap individu
dengan teknologi tepat guna sekarang dapat menghasilkan media online-nya dan
termasuk gambar, teks, dan yang lainnya.
·
Perkembangan teknologi media baru adalah metode baru
bagi seniman untuk berbagi pekerjaan mereka dan berinteraksi dengan dunia
besar.Unsur lain dalam interaktivitas termasuk radio dan televisi, surat untuk
editor, partisipasi pendengar dalam program tersebut, komputer dan
program-program aplikasi teknologi.
·
Gerakan konvergensi media tumbuh secara khusus dari
munculnya Internet dan digitalisasi informasi.Konvergensi media ini menyatukan 3C
yaitu computing (memasukkan data melalui komputer), communication
(komunikasi), dan content (materi isi/ konten).Teori konvergensi media
yang diteliti oleh Henry Jenkins pada tahun 2006, menyatakan bahwa konvergensi
media merupakan proses yang terjadi sesuai dengan perkembangan budaya
masyarakat.
2.6
Konsep Konveregensi
2.6.1
Broad Band
Broadband merupakan sebuah istilah dalam internet yang
merupakan koneksi internet transmisi data kecepatan tinggi. Ada dua jenis jalur
lebar yang umum, yaitu DSL dan kabel modem, yang mampu mentransfer 512 kbps
atau lebih, kira-kira 9 kali lebih cepat dari modem yang menggunakan kabel
telepon standar. Akses internet jalur lebar menjadi pasar yang tumbuh dengan
cepat dalam banyak bidang di awal 2000 an; satu penelitian menemukan bahwa
penggunaan internet jalurlebar di Amerika Serikat tumbuh dari 6% pada Juni 2000
ke nyaris 30% pada 2003. Beberapa implementasi modern dari jalur lebar telah
mencapai 20 Mbit/detik, beberapa ratus kali lebih cepat dari yang ada pada awal
internet dan biayanya juga lebih murah; meskipun begitu biaya dan performa
bervariasi di berbagai negara.
2.6.2
Pengertian VPN
VPN adalah suatu jaringan privat (biasanya untuk
instansi atau kelompok tertentu) di dalam jaringan internet (publik), dimana
jaringan privat ini seolah-olah sedang mengakses jaringan lokalnya tapi
menggunakan jaringan public.
VPN adalah sebuah koneksi Virtual yang bersifat
private mengapa disebut demikian karena pada dasarnya jaringan ini tidak ada
secara fisik hanya berupa jaringan virtual dan mengapa disebut private karena
jaringan ini merupakan jaringan yang sifatnya private yang tidak semua orang
bisa mengaksesnya. VPN Menghubungkan PC dengan jaringan public atau internet
namun sifatnya private, karena bersifat private maka tidak semua orang bisa
terkoneksi ke jaringan ini dan mengaksesnya. Oleh karena itu diperlukan
keamanan data.
2.6.3 Pemanfaatan IT dan Konvergensi
·
Alat bantu Administratif : Telepon, fax, komputer,
printer, scanner, database, sistem informasi, jaringan LAN / Internet, Surat
menyurat jarang yang menggunakan mesin ketik lagi jika IT diambil, proses
administratif terganggu.
·
Alat bantu Penelitian : Kolaborasi peneliti via
e-mail, mailing list ; Koleksi makalah, journal, karya ilmiah ; Situs Citeseer
untuk mencari makalah di bidang ilmu computer ; Mempermudah akses ke sumber informasi.
Bandingkan dengan interlibrary loan (lama dan mahal) ; Seminar, konferensi
menggunakan email sebagai metoda untuk pengiriman makalah.
2.7
Konsep Jejaring Sosial
2.7.1
Sejarah dan Defenisi
Situs
jejaring sosial merupakan sebuah web berbasis pelayanan yang memungkinkan
penggunanya untuk membuat profil, melihat list pengguna yang tersedia, serta
mengundang atau menerima teman untuk bergabung dalam situs tersebut. Tampilan
dasar situs jejaring sosial ini menampilkan halaman profil pengguna, yang di
dalamnya terdiri dari identitas diri dan foto pengguna.
2.7.2
Layanan Jejaring Sosial
2.
Twitter (www.twitter.com )
Dan masih
banyak lagi lainnya. Di Indonesia situs – situs jejaring sosial sangat cepat
berkembang karena kemajuan teknologi dan internet berkembang begitu cepat juga.
Jejaring social menjadi gaya hidup dan bahkan telah menjadi kebutuhan sehari –
hari. Bahkan ada yang menganggap jika tidak mempunyai akun jejaring sosial akan
dianggap ketinggalan jaman.
2.8
Dampak Dalam
Kelompok Maupun Masyarakat
2.8.1
Dampak Positif
Keberadaan
situs jejaring sosial ini memudahkan kita untuk berinteraksi dengan mudah
dengan orang-orang dari seluruh belahan dunia dengan biaya yang lebih murah
dibandingkan menggunakan telepon.Selain itu, dengan adanya situs jejaring
sosial, penyebaran informasi dapat berlangsung secara cepat.
2.8.2
Dampak Negatif
Kemunculan
situs jejaring sosial ini menyebabkan interaksi interpersonal secara tatap muka
(face-to-face) cenderung menurun. Orang lebih memilih untuk menggunakan situs
jejaring sosial karena lebih praktis. Di lain pihak, kemunculan situs jejaring
sosial ini membuat anak muda tidak dapat tidak mengakses internet. Dalam kadar
yang berlebihan, situs jejaring sosial ini secara tidak langsung membawa dampak
negatif, seperti kecanduan (addiksi) yang berlebihan dan terganggunya privasi
seseorang.
2.9
CONTOH KASUS
Contoh dari
Demasivikasi ini terjadi pada handphone (Telepon Genggam). Pada awalnya
handphone bertujuan untuk mendekatkan kita dengan orang yang jauh dari kita,
sehingga kita dapat berkomunikasi dengan siapa pun tanpa di halangi oleh tempat
dan waktu. Proses komunikasi melalui ponsel ini dapat melalui telepon dan
melalui Short Message Service (SMS). Dulu, masyarakat menggunakan
handphone sesuai dengan fungsinya. Namun, seiring dengan perkembangan zaman.
Handphone pun mengalami konvergensi media yang menyebabkan munculnya beberapa
inovasi baru seperti handphone yang bisa menonton televisi, handphone yang bisa
mengakses internet dan handphone yang bisa Chatting. Konvergensi media ini
membuat masyarakat melupakan manfaat utama dari handphone itu sendiri,
masyarakat lebih mengutamakan keunggulan dari konvergensi media yang ada.
Seperti pada gadget smartphone Blackberry, yang sebenarnya memiliki fungsi yang
sama dengan handphone lainnya. (Sama-sama dapat di gunakan untuk menelepon,
SMS). Akan tetapi, mengapa masyarakat lebih suka menggunakan Blackberry dari
pada handphone lainnya? Jawabnya karena Blackberry memiliki aplikasi special
yang belum dimiliki oleh handphone terdahulu yakni BBM (BlackBerry Messanger)
yang dapat menghubungkan antara penggunana BlackBerry (Chatting). Jadi,
masyarakat sudah tidak melihat fungsi awal dari media massa tersebut.
Dahulu
ketika internet muncul di penghujung abad ke-21, pengguna internet dan
masyarakat luas masih mengidentifikasikannya sebagai “alat” semata. Berbeda
dengan sekarang, internet telah menjadi ”media” tersendiri yang memiliki
kemampuan interaktif. Konvergensi tekhnologi informasi menyebabkan perubahan
pada pola perilaku manusia dalam bekerja, belajar, mengelola bisnis atau perusahaan,
menjalankan pemerintahan maupun melakukan perdagangan Bahkan dalam dunia seni
juga menggunakan teknologi informasi dimana para seniman dapat memperkenalkan
karya mereka ke dunia internasional tanpa ada batas territorial. Dalam hubungan
individu juga mengalami perubahan terhadap pola komunikasi interpersonal dengan
munculnya web-blog, Mailing List dan Komunitas dunia maya (Facebook, Twitter
dsb) maka dari itu contoh kasus ini
masuk dalam konvergensi media dalam masyarakat atau kelompok.
BAB III
Penutup
3.1
KESIMPULAN
Konvergensi di sini berarti berbaur
atau bergabungnya sejumlah media atau teknologi yang berbeda seperti misalnya
komputer, televisi, radio, telepon, satelit, kabel, mesin fax, internet, dan
bahkan mesin foto kopi. (Komisi Penyiaran Indonesia) yang dimungkinkan dengan
adanya konvergensi jaringan.
Konvergensi
media adalah penggabungan atau pengintegrasian media-media yang ada untuk
digunakan dan diarahkan kedalam satu titik tujuan. Konvergensi media biasanya
merujuk pada perkembangan teknologi komunikasi digital yang dimungkinkan dengan
adanya konvergensi jaringan.
Konvergensi
jaringan adalah koeksistensi efisien telepon, video dan komunikasi data dalam
satu jaringan. Penggunaan beberapa mode komunikasi dalam jaringan tunggal
menawarkan kenyamanan dan fleksibilitas bukan tidak mungkin dengan prasarana
yang terpisah.
Dampak
Positif
Keberadaan
situs jejaring sosial ini memudahkan kita untuk berinteraksi dengan mudah
dengan orang-orang dari seluruh belahan dunia dengan biaya yang lebih murah
dibandingkan menggunakan telepon.Selain itu, dengan adanya situs jejaring
sosial, penyebaran informasi dapat berlangsung secara cepat.
Dampak
Negatif
Kemunculan
situs jejaring sosial ini menyebabkan interaksi interpersonal secara tatap muka
(face-to-face) cenderung menurun. Orang lebih memilih untuk menggunakan situs
jejaring sosial karena lebih praktis. Di lain pihak, kemunculan situs jejaring
sosial ini membuat anak muda tidak dapat tidak mengakses internet. Dalam kadar
yang berlebihan, situs jejaring sosial ini secara tidak langsung membawa dampak
negatif, seperti kecanduan (addiksi) yang berlebihan dan terganggunya privasi
seseorang.
Sumber : wikipedia.com dan google.com
Sumber : wikipedia.com dan google.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar