Sabtu, 03 Mei 2014

4. Efek kehadiran media massa menurut Mc luhan.



Menurut McLuhan, bentuk media saja sudah mempangaruhi kita. "The medium is the message", ujarnya. Mediun saja sudah menjadi pesan. Ia bahkan menolak pengaruh isi pesan sama sekali ( McLuhan, 1964 ). Yang mempengaruhi kita bukan apa yang disampaikan media, tetapi jenis media jenis media komunikasi yang kita pergunakan ( interpersonal, media cetak, atau televisi ).
     Teori McLuhan, disebut teori perpanjangan alat indera ( sense extension theory ), menyatakan bahwa media adalah perluasan dari alat indera manusia. Telepon adalah perpanjangan telinga dan televisi adalah perpanjangan mata. Seperti Gatotkaca, yang mampu melihat dan mendengar dari jarak jauh, begitu pula manusia yang menggunakan media massa. McLuhan menulis, " Secara operasional dan praktis, medium adalah pesan. Ini berarti bahwa akibat-akibat personal dan sosial dari media....media adalah pesan karena media membentuk dan mengendalikan skala serta bentuk hubungan dan tindakan manusia ".( McLuhan, 1964 : 23-24 ).
     Walaupun kita tidak setuju sepenuhnya dengan McLuhan, ( misalnya bahwa isi pesan tidak mempengaruhi khalayak ) kita sepakat dengannya tentang adanya efek media massa dari kehadirannya sebagai benda fisik. Steven H. Chaffee menyebut lima hal yaitu efek ekonomis, efek sosial, efek pada penjadwalan kegiatan, efek pada penyaluran / penghilangan perasaan tertentu, dan efek pada perasaan orang terhadap media.
·         Efek ekonomis
Tidaklah menarik perhatian para psikolog ( memang itu bukan bidangnya ). Kita mengakui bahwa kehadiran media massa menggerakkan berbagai usaha ( produksi, distribusi, dan konsumsi "jasa" media massa ). Kehadiran surat kabar berarti menghidupkan pabrik yang mensuplai kertas koran, menyuburkan pengusaha percetakan dan grafika, memberi pekerjaan pada wartawan, ahli rancang grafis, pengedar, pengecer, pencari iklan, dan sebagainya. Kehadiran televisi, disamping menyedot energi litrik juga dapat memberi nafkah juru kamera, juru rias, pengarah acara, dan berbagai profesi lainnya. Dalam literatur ilmu komunikasi, hampir tidak pernah efek ekonomis ini diteliti atau diulas.
·         Efek sosial
Berkenaan dengan perubahan pada struktur atau interaksi sosial akibat kehadiran media massa. Sudah diketahui bahwa kehadiran televisi meningkatkan status sosial pemiliknya. Di pedesaan, televisi telah membentuk jaringan-jaringan interaksi sosial yang baru. Pemilik televisi menjadi pusat jaringan sosial, yang menghimpun di sekitarnya tetangga dan penduduk desa seideologi. Televisi telah menjadi sarana untuk menciptakan hubungan " patron-client " yang baru ( Suparlan, 1979 ). Efek sosial tampaknya lebih relevan dibicarakan oleh ahli sosiologi ketimbang ahli psikologi.
     Yang menarik adalah efek ketiga ( Efek penjadwalan kembali kegiatan sehari-hari ). Dalam penelitian tentang efek televisi pada masyarakat desa di Sulawesi Utara, Rusdi Muhtar ( 1979 ) melaporkan : "Sebelum ada televisi, orang biasanya pergi tidur malam sekitar pukul 8 dan bangun pagi sekali karena harus berangkat kerja di tempat yang jauh. Setelah ada televisi, banyak diantara mereka ( terutama muda-mudi ) yang sering menonton televisi hingga tengah malam, telah mengubah kebiasaan rutin mereka. Penduduk desa yang tua-tua mengeluh karena mereka merasa anak-anak mereka menjadi lebih malas dan lebih sukar bekerja atau berangkat ke sekolah pada waktu dini. Demikian pula, kebanyakan mereka tidak dapat bekerja seperti dulu ketika televisi belum masuk. Mereka cenderung berangkat ke ladang mereka lebih siang dan pulang lebih cepat ". Televisi telah mengubah kegiatan penduduk desa.
     Itu tidak hanya terjadi di Indonesia. Schramm, Lyle, dan Parker ( 1961 ) menunjukkan dengan cermat bagaimana kehadiran televisi telah mengurangi waktu bermain, tidur, membaca, dan menonton film pada sebuah kota di Amerika ( mereka menyebutnya "Teletown" ). Penelitian yang hampir sama telah dilakukan di Inggris ( Himmelweit et al, 1958 ), Norwegia ( Werner, 1971 ), dan Jepang ( Furu, 1971 ). Semuanya menunjukkan gejala yang disebut Joyce Cramond ( 1976 ) sebagai " displacement effects " ( efek alihan ) yang ia definisikan sebagai " the reorganization of activities which takes place with the introduction of television; some activities may be cut down and others abandoned entirely to make time for viewing" ( reorganisasi kegiatan yang terjadi karena masuknya televisi; beberapa kegiatan dikurangi dan beberapa kegiatan lainnya dihentikan sama sekali karena waktunya dipakai untuk menonton televisi ).
     Efek alihan tertentu bukan hanya terjadi pada televisi saja. Kehadiran surat kabar, radio, video, CB, radio paging device, teminal komputer yang dihubungkan dengan pusat informasi, dan media komunikasi massa kontemporer lainnya dapat mereorganisasikan kegiatan khalayak. Surat kabar pagi akan menyebabkan pelanggan menyisihkan waktu membaca koran pada pagi hari, video recorder mengurangi frekuensi orang menonton film di bioskop, dan sebagainya.
     Steven H. Chaffee menyebut dua efek lagi akibat kehadiran media massa sebagai obyek fisik yaitu hilangnya perasaan tidak enak dan tumbuhnya perasaan tertentu pada madia massa. Sering terjadi orang juga menggunakan media massa untuk menghilangkan perasaan tidak enak. Misalnya kesepian, marah, kecewa, dan sebagainya. Media dipergunakan tanpa mempersoalkan isi pesan yang disampaikannya. Gadis yang kesepian memutar radio tanpa mempersoalkan programa yang disiarkan, pemuda yang kecewa menonton televisi dan kadang-kadang tanpa menaruh perhatian pada acara yang disajikan, atau orang yang marah masuk ke gedung bioskop hanya sekedar untuk menenangkan kembali perasaannya. Kehadiran media massa bukan saja menghilangkan perasaan, ia pun menumbuhkan perasaan tertentu. Kita memiliki perasaan positif atau negatif pada media tertentu.
     Melanjutkan menganai Efek Komunikasi Massa, silakan membacanya pada postingan Efek Kognitif

Contoh kasus:
1.      Iklan Partai Nasdem terdapat di Stasiun Metro TV, RCTI, Trans TV, Trans 7. Seharusnya seorang yang bergelut dibidang pers itu bersifat netral.Mengapa netral?Karena mereka adalah jembatan yang menghubungkan komunikator dengan komunikan.Dengan adanya sifat berpihak tersebut membuat berita yang disampaikan dari komunikator ke komunikan menjadi tidak murni lagi.Isi dari pemberitaan terkesan sudah di manipulasi sehingga berita yang tersebar seakan-akan berita benar dan aktual padahal kenyataannya berita itu palsu.
2.      Dufan adalah salah satu arena hiburan yang sering bermasalah dengan wahana-wahana permainannya. Tetapi pihak Dufan menyogok pihak media agar permasalahan tersebut tidak di umbar ke media.Jadi yang masyarakat tahu sekarang itu Dufan adalah arena bermain yang aman tanpa mereka ketahui bahwa banyak juga korban dari wahana-wahana tersebut.
Sumber : Wikipedia.com

3. Konvergensi media dan pengaruhnya dalam komunikasi baik tingkatan personal, kelompok ataupun masyrakat.


BAB I
Pendahuluan
1.1  Latar Belakang
Konvergensi pada umumnya berarti persimpangan media lama dan baru. Henry Jenkins menyatakan bahwa konvergensi adalah Aliran konten di platform beberapa media, kerja sama antara industri beberapa media, dan perilaku migrasi khalayak media. Konvergensi media tidak hanya pergeseran teknologi atau proses teknologi, namun juga termasuk pergeseran dalam paradigma industri, budaya, dan sosial yang mendorong konsumen untuk mencari informasi baru. Konvergensi media terjadi dengan melihat bagaimana individu berinteraksi dengan orang lain pada tingkat sosial dan menggunakan berbagai platform media untuk menciptakan pengalaman baru, bentuk-bentuk baru media dan konten yang menghubungkan kita secara sosial, dan tidak hanya kepada konsumen lain, tetapi untuk para produsen perusahaan media.
1.2  Rumusan Masalah
1.2.1                    Apa Itu Media Konvergensi
1.2.2                    Apa Saja Pendorong konvergensi media
1.2.3                    Pendukung konvergensi media
1.2.4                    Bentuk media baru akibat konvergensi media
1.2.5                    Interaktifitas dan media baru
1.2.6                    Kosep Konveregensi
1.2.7                    Konsep Jejaring Sosial
1.2.8                    Dampak Dalam Kelompok Maupun Masyarakat
1.3  Tujuan
1.3.1                  Untuk Mengetahui Apa Itu Media Konvergensi
1.3.2                  Untuk Mengetahui Apa Saja Pendorong konvergensi media
1.3.3                  Untuk Mengetahui Pendukung konvergensi media
1.3.4                  Untuk Mengetahui Bentuk media baru akibat konvergensi media
1.3.5                  Untuk Mengetahui Interaktifitas dan media baru
1.3.6                  Untuk Mengetahui Kosep Konveregensi
1.3.7                  Untuk Mengetahui Konsep Jejaring Sosial
1.3.8                  Untuk Mengetahui Dampak Dalam Kelompok Maupun Masyarakat

BAB II
PEMBAHASAN
       2.1       Media Konvergensi
                 Konvergensi media adalah penggabungan atau pengintegrasian media-media yang ada untuk digunakan dan diarahkan kedalam satu titik tujuan. Konvergensi media biasanya merujuk pada perkembangan teknologi komunikasi digital yang dimungkinkan dengan adanya konvergensi jaringan.
Konvergensi jaringan adalah koeksistensi efisien telepon, video dan komunikasi data dalam satu jaringan. Penggunaan beberapa mode komunikasi dalam jaringan tunggal menawarkan kenyamanan dan fleksibilitas bukan tidak mungkin dengan prasarana yang terpisah.
       2.2       Pendorong konvergensi media
2.2.1      Perubahan perilaku konsumen:
·         Pada tahun 2009 sebuah penerbitan surat kabar media di Amerika SerikatThe Boston Globe menunggu nasib untuk ditutup atau diteruskan oleh investor baru. Performa koran yang sudah berusia 137 tahun itu terus merosot karena perubahan perilaku konsumen membaca berita. Oplah menurun 14 persen dalam enam bulan ditahun 2009.
·         Tahun 2009 di Amerika Serikat merosotnya sirkulasi dan pendapatan dari iklan juga memaksa surat kabar Tribune Co. memutuskan hubungan kerja 61 orang dari 205 tim berita The Baltimore Sun. Sepekan sebelumnya, Chicago Tribune juga merumahkan 53 karyawan ruang redaksi.
·         Harga bahan baku koran semakin mahal.
       2.3       Pendukung konvergensi media
·                      Media massa konvensional (Televisi, radio, surat kabar dll)
·                      Internet
·                      Perangkat lunak atau software
       2.4       Bentuk media baru akibat konvergensi media
·       Munculnya fenomena konvergensi media ini, memaksa media konvensional melebarkan sayap dan masuk kedalam jaringan internet untuk dapat mempertahankan atau memperluas bisnisnya. Jurnalisme konvergensi melibatkan kerjasama antara jurnalis media cetak, media siar, dan media Web (daring) untuk menghasilkan berita terbaik yang dimungkinkan, dengan menggunakan berbagai sistem penyampaian. Hal ini menyebabkan berkembangnya media konvensional menjadi digital.
·       Di dunia, contoh bentuk diversifikasi media dari bentuk konvensionalnya menjadi bentuk digitalnya terdapat pada contoh berikut:

·       Aplikasi teknologi komunikasi terbukti mampu menjembatani jalur transportasi pengiriman informasi media kepada khalayaknya. Akibatnya muncul jurnalisme online yang membuat wartawan untuk terus-menerus memperbaharui informasi yang mereka tampilkan seiring dengan temuan-temuan baru di lapangan. Dalam konteks ini, konsekuensi lanjutnya adalah berkurangnya fungsi editor dari sebuah lembaga pers karena wartawan relatif mempunyai kebebasan untuk segera memasukan informasi baru tanpa terkendala lagi oleh mekanisme kerja lembaga pers konvensional yang relatif panjang.

       2.5       Interaktifitas dan media baru
·       Interaktifivitas pada media baru
Interaktivitas telah menjadi istilah untuk sejumlah pilihan media baru yang berkembang dari penyebaran cepat jalur akses internet, digitalisasi media, dan konvergensi media. Definisi interaktifitas menggantikan komunikasi satu arah pada media massa konvensional dengan kemungkinan komunikasi dua arah dari web. Setiap individu dengan teknologi tepat guna sekarang dapat menghasilkan media online-nya dan termasuk gambar, teks, dan yang lainnya.
·       Perkembangan teknologi media baru adalah metode baru bagi seniman untuk berbagi pekerjaan mereka dan berinteraksi dengan dunia besar.Unsur lain dalam interaktivitas termasuk radio dan televisi, surat untuk editor, partisipasi pendengar dalam program tersebut, komputer dan program-program aplikasi teknologi.
·       Gerakan konvergensi media tumbuh secara khusus dari munculnya Internet dan digitalisasi informasi.Konvergensi media ini menyatukan 3C yaitu computing (memasukkan data melalui komputer), communication (komunikasi), dan content (materi isi/ konten).Teori konvergensi media yang diteliti oleh Henry Jenkins pada tahun 2006, menyatakan bahwa konvergensi media merupakan proses yang terjadi sesuai dengan perkembangan budaya masyarakat.

       2.6       Konsep Konveregensi
2.6.1        Broad Band
Broadband merupakan sebuah istilah dalam internet yang merupakan koneksi internet transmisi data kecepatan tinggi. Ada dua jenis jalur lebar yang umum, yaitu DSL dan kabel modem, yang mampu mentransfer 512 kbps atau lebih, kira-kira 9 kali lebih cepat dari modem yang menggunakan kabel telepon standar. Akses internet jalur lebar menjadi pasar yang tumbuh dengan cepat dalam banyak bidang di awal 2000 an; satu penelitian menemukan bahwa penggunaan internet jalurlebar di Amerika Serikat tumbuh dari 6% pada Juni 2000 ke nyaris 30% pada 2003. Beberapa implementasi modern dari jalur lebar telah mencapai 20 Mbit/detik, beberapa ratus kali lebih cepat dari yang ada pada awal internet dan biayanya juga lebih murah; meskipun begitu biaya dan performa bervariasi di berbagai negara.

2.6.2        Pengertian VPN
VPN adalah suatu jaringan privat (biasanya untuk instansi atau kelompok tertentu) di dalam jaringan internet (publik), dimana jaringan privat ini seolah-olah sedang mengakses jaringan lokalnya tapi menggunakan jaringan public.
VPN adalah sebuah koneksi Virtual yang bersifat private mengapa disebut demikian karena pada dasarnya jaringan ini tidak ada secara fisik hanya berupa jaringan virtual dan mengapa disebut private karena jaringan ini merupakan jaringan yang sifatnya private yang tidak semua orang bisa mengaksesnya. VPN Menghubungkan PC dengan jaringan public atau internet namun sifatnya private, karena bersifat private maka tidak semua orang bisa terkoneksi ke jaringan ini dan mengaksesnya. Oleh karena itu diperlukan keamanan data.
            2.6.3    Pemanfaatan IT dan Konvergensi
·      Alat bantu Administratif : Telepon, fax, komputer, printer, scanner, database, sistem informasi, jaringan LAN / Internet, Surat menyurat jarang yang menggunakan mesin ketik lagi jika IT diambil, proses administratif terganggu.
·      Alat bantu Penelitian : Kolaborasi peneliti via e-mail, mailing list ; Koleksi makalah, journal, karya ilmiah ; Situs Citeseer untuk mencari makalah di bidang ilmu computer ; Mempermudah akses ke sumber informasi. Bandingkan dengan interlibrary loan (lama dan mahal) ; Seminar, konferensi menggunakan email sebagai metoda untuk pengiriman makalah.
       2.7       Konsep Jejaring Sosial
2.7.1        Sejarah dan Defenisi
Situs jejaring sosial merupakan sebuah web berbasis pelayanan yang memungkinkan penggunanya untuk membuat profil, melihat list pengguna yang tersedia, serta mengundang atau menerima teman untuk bergabung dalam situs tersebut. Tampilan dasar situs jejaring sosial ini menampilkan halaman profil pengguna, yang di dalamnya terdiri dari identitas diri dan foto pengguna.
2.7.2        Layanan Jejaring Sosial
1.                   Facebook ( http://www.facebook.com )
2.                    Twitter (www.twitter.com )
3.                    Kaskus ( http://www.kaskus.com )
4.                   Friendster ( http://www.friendster.com )
5.                   Yahoo Messenger ( http://www.messenger.yahoo.com )
6.                   Yahoo Koprol ( http://www.koprol.com )
7.                   Plurk ( http://www.plurk.com )
8.                   My Space ( http://www.myspace.com )
Dan masih banyak lagi lainnya. Di Indonesia situs – situs jejaring sosial sangat cepat berkembang karena kemajuan teknologi dan internet berkembang begitu cepat juga. Jejaring social menjadi gaya hidup dan bahkan telah menjadi kebutuhan sehari – hari. Bahkan ada yang menganggap jika tidak mempunyai akun jejaring sosial akan dianggap ketinggalan jaman.
       2.8       Dampak Dalam Kelompok Maupun Masyarakat
2.8.1        Dampak Positif
Keberadaan situs jejaring sosial ini memudahkan kita untuk berinteraksi dengan mudah dengan orang-orang dari seluruh belahan dunia dengan biaya yang lebih murah dibandingkan menggunakan telepon.Selain itu, dengan adanya situs jejaring sosial, penyebaran informasi dapat berlangsung secara cepat.
2.8.2        Dampak Negatif
Kemunculan situs jejaring sosial ini menyebabkan interaksi interpersonal secara tatap muka (face-to-face) cenderung menurun. Orang lebih memilih untuk menggunakan situs jejaring sosial karena lebih praktis. Di lain pihak, kemunculan situs jejaring sosial ini membuat anak muda tidak dapat tidak mengakses internet. Dalam kadar yang berlebihan, situs jejaring sosial ini secara tidak langsung membawa dampak negatif, seperti kecanduan (addiksi) yang berlebihan dan terganggunya privasi seseorang.


       2.9       CONTOH KASUS
Contoh dari Demasivikasi ini terjadi pada handphone (Telepon Genggam). Pada awalnya handphone bertujuan untuk mendekatkan kita dengan orang yang jauh dari kita, sehingga kita dapat berkomunikasi dengan siapa pun tanpa di halangi oleh tempat dan waktu. Proses komunikasi melalui ponsel ini dapat melalui telepon dan melalui Short Message Service (SMS). Dulu, masyarakat menggunakan handphone sesuai dengan fungsinya. Namun, seiring dengan perkembangan zaman. Handphone pun mengalami konvergensi media yang menyebabkan munculnya beberapa inovasi baru seperti handphone yang bisa menonton televisi, handphone yang bisa mengakses internet dan handphone yang bisa Chatting. Konvergensi media ini membuat masyarakat melupakan manfaat utama dari handphone itu sendiri, masyarakat lebih mengutamakan keunggulan dari konvergensi media yang ada. Seperti pada gadget smartphone Blackberry, yang sebenarnya memiliki fungsi yang sama dengan handphone lainnya. (Sama-sama dapat di gunakan untuk menelepon, SMS). Akan tetapi, mengapa masyarakat lebih suka menggunakan Blackberry dari pada handphone lainnya? Jawabnya karena Blackberry memiliki aplikasi special yang belum dimiliki oleh handphone terdahulu yakni BBM (BlackBerry Messanger) yang dapat menghubungkan antara penggunana BlackBerry (Chatting). Jadi, masyarakat sudah tidak melihat fungsi awal dari media massa tersebut.
Dahulu ketika internet muncul di penghujung abad ke-21, pengguna internet dan masyarakat luas masih mengidentifikasikannya sebagai “alat” semata. Berbeda dengan sekarang, internet telah menjadi ”media” tersendiri yang memiliki kemampuan interaktif. Konvergensi tekhnologi informasi menyebabkan perubahan pada pola perilaku manusia dalam bekerja, belajar, mengelola bisnis atau perusahaan, menjalankan pemerintahan maupun melakukan perdagangan Bahkan dalam dunia seni juga menggunakan teknologi informasi dimana para seniman dapat memperkenalkan karya mereka ke dunia internasional tanpa ada batas territorial. Dalam hubungan individu juga mengalami perubahan terhadap pola komunikasi interpersonal dengan munculnya web-blog, Mailing List dan Komunitas dunia maya (Facebook, Twitter dsb) maka dari itu contoh kasus ini masuk dalam konvergensi media dalam masyarakat atau kelompok.

BAB III
Penutup
3.1              KESIMPULAN
Konvergensi di sini berarti berbaur atau bergabungnya sejumlah media atau teknologi yang berbeda seperti misalnya komputer, televisi, radio, telepon, satelit, kabel, mesin fax, internet, dan bahkan mesin foto kopi. (Komisi Penyiaran Indonesia) yang dimungkinkan dengan adanya konvergensi jaringan.
             Konvergensi media adalah penggabungan atau pengintegrasian media-media yang ada untuk digunakan dan diarahkan kedalam satu titik tujuan. Konvergensi media biasanya merujuk pada perkembangan teknologi komunikasi digital yang dimungkinkan dengan adanya konvergensi jaringan.
Konvergensi jaringan adalah koeksistensi efisien telepon, video dan komunikasi data dalam satu jaringan. Penggunaan beberapa mode komunikasi dalam jaringan tunggal menawarkan kenyamanan dan fleksibilitas bukan tidak mungkin dengan prasarana yang terpisah.
Dampak Positif
Keberadaan situs jejaring sosial ini memudahkan kita untuk berinteraksi dengan mudah dengan orang-orang dari seluruh belahan dunia dengan biaya yang lebih murah dibandingkan menggunakan telepon.Selain itu, dengan adanya situs jejaring sosial, penyebaran informasi dapat berlangsung secara cepat.
Dampak Negatif
Kemunculan situs jejaring sosial ini menyebabkan interaksi interpersonal secara tatap muka (face-to-face) cenderung menurun. Orang lebih memilih untuk menggunakan situs jejaring sosial karena lebih praktis. Di lain pihak, kemunculan situs jejaring sosial ini membuat anak muda tidak dapat tidak mengakses internet. Dalam kadar yang berlebihan, situs jejaring sosial ini secara tidak langsung membawa dampak negatif, seperti kecanduan (addiksi) yang berlebihan dan terganggunya privasi seseorang.

Sumber : wikipedia.com dan google.com